2.6 Ekspektasi Publik Terhadap Profesi dan
Peran Akuntan
Masyarakat
pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya di
dalam bidang akuntansi. Karena mereka mempunyai suatu kepandaian yang lebih di
dalam bidang tersebut dibandingkan dengan orang awam sehingga masyarakat
berharap bahwa para akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata nilai
yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat
mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Dalam hal ini,
seorang akuntan dipekerjakan oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada
undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau
publik. Walaupun demikian, sebagaimana tanggung jawabnya pada atasan, akuntan
professional publik mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai
kejujuran, integritas, objektivitas, serta pentingannya akan hak dan kewajiban
dalam perusahaan.
Perubahan ekpektasi publik terhadap bisnis akan mempengaruhi
ekspektasi publik terhadap peran akuntan. Trade
Off antara akuntan sebagai bagian dari perusahaan dan sebagai penjaga
kepentingan publik bisa dikatakan sulit. Pada satu sisi, akuntan sebagai bagian
dari perusahaan diharapkan mampu dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai
karyawan dalamsebuah perusahaan, sisi lainnya adalah publik mengharapkan agar
akuntan juga tetap profesional dan memegang teguh nilai-nilai objektivitas,
Integritas dan kerahasiaan untuk melindungi kepentingan publik.
Perusahaan memerlukan dukungan dari stakeholders seperti pemegang saham, pegawai, konsumen, kreditur,
supplier, pemerintah, dan aktivis untuk dapat mencapai tujuan jangka
panjangnya. Dukungan untuk bisnis secara umum tergantung pada kredibilitas
penempatan stakeholders dalam
komitmen perusahaan, reputasi perusahaan, dan kekuatan dari keunggulan
kompetitif perusahaan. Kini, stakeholder
menginginkan kegiatan perusahaan akan lebih menghargai kepentingan dan hal-hal
yang bermanfaat bagi mereka, dalam arti luas perusahaan diminta untuk
menentukan sikap etis dalam mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, kini direksi
perusahaan berkeinginan untuk memimpin perusahaan mereka secara lebih
beretika,yang berarti perusahaan memperhatikan eksekutif dan pegawai secara
etis. Lebih dari itu, perusahaan diharapkan lebih bertanggung jawab kepada stakeholder dalam hal transparansi dan
sikap etis.Penilaian keberhasilan kini tidak hanya sekedar apa yang telah
dicapai perusahaan tapi juga menyangkut bagaimana keberhasilan itu dapat
dicapai secara etis. Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan ekspektasi
publik terhadap perilaku bisnis yaitu urusan lingkungan, sensitivitas moral,
penilaian buruk dan aktivis, ekonomi dan tekanan persaingan, skandal keuangan (kesenjangan
ekspektasi dan kesenjangan kredibilitas), kegagalan kepemimpinan dan penilaian
resiko, peningkatan keinginan transparansi, sinergi semua faktor dan penguatan
institusional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar