Rabu, 12 Oktober 2016

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TRAVELOKA




SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TRAVELOKA

Berkecimpung di dunia bisnis yang bernafaskan cashless society memang menjanjikan potensi crowded besar. Hal inilah yang telah lama dibidik oleh Ferry Unardi, seorangyoung entrepreneur jebolan Purdue University, yang juga sempat menjajal atmosfer kerja di Microsoft. Melalui Traveloka, sebuah penyedia layanan tiket pesawat online, Ferry pelan – pelan membangun sistem e-commerce perusahaannya, dengan berbekal pengetahuan serta pengalamannya selama mendulang ilmu di Amerika. Bagaimana sepak terjang Ferry mengibarkan bendera Traveloka mulai dari titik nol sampai beromset miliaran rupiah per bulan.

Background Ferry Unardi
Ferry Unardi lahir di Padang 16 January 1988. Setelah lulus SMA beliau melanjutkan kuliah ke Amerika tepatnya di Purdue University. Beliau mengambil program Computer Science and Engineering dan lulus pada tahun 2008.
Setelah lulus beliau sempat bekerja di perusahaan Microsoft di kota Seattle,di mana saat itu beliau bekerja sebagai Software Engineer kurang lebih selama 3 tahun. Setelah itu beliau melanjutkan jenjang master (MBA) di Harvard Business School selama 1 semester.

Awal Mula Ferry Unardi tertarik di dunia e-commerce.
Ferry Unardi sempat memperhatikan perkembangan dunia Internet di Indonesia dan perubahannya cukup cepat. Tiba – tiba terbesit sebuah naluri di mana beliau tertantang untuk mencoba terjun di dunia ini. Kemudian beliau ajak temannya, orang Indonesia juga yang kebetulan pernah satu kantor di Microsoft, yakni Derianto Kusuma dan Albert untuk menggarap bisnis ini, yang kemudian kami namakan Traveloka.
Karena emang background kami mirip jadi kami sering discuss soal ini. Kemudian setelah beberapa lama dilaunch,  dapat menghire  beberapa rekan kerja lagi. Awalnya pada saat itu hanya sekitar 20 – 30 orang saja, namun seiring dengan berkembangnya traffic hingga saat ini traveloka telah mempekerjakan sekitar 100 orang, termasuk itu marketing, IT, finance, human resource, dl.


Alasan Ferry Unardi memilih di bidang agency tiket pesawat.
Jadi,selama 8 tahun di Amerika, terbang dari Amerika ke Indonesia itu sudah jadi bagian dari aktivitas Ferry. Ya karena kan beliau juga mesti mengunjungi tanah air di kala libur kuliah. Selain itu, beliau tidak menetap di Amerika. Oleh karena itu, beliau sering bersinggungan dengan urusan tiket pesawat.
Sejak saat itu beliau sering mengalami kesulitan dalam mencari tiket pesawat yang sesuai dengan keinginannya. Dan yang kedua beliau juga sering mengalami putus informasi,entah itu website nya tiba tiba error atau karna hal yang lainnya.
Sejak saat itu beliau melihat ada sebuah peluang emas jika beliau bisa mengolah sistem menjadi lebih baik. Yang artinya beliau harus menguatkan segi website nya mulai dari maintenance,layout dan fitur-fitur lainnya. Ditambah dengan menguatkan dari segi layanannya dengan cara buka customer officer selama 24 jam.

Proses Terbentuknya Traveloka
Pada saat itu Ferry dan kedua rekannya mulai sepakat untuk menggarap bisnis ini pada Maret 2012. Tetapi, launching secara resminya bulan oktober 2012. Bisa dibilang selama 6 bulan Ferry dan kedua rekannya baru menyiapkan core businessnya.
Kebetulan, karena background Ferry dan kedua rekannya engineer, sehingga sangat cocok untuk mengembangkan sistemnya, mulai dari analisis e-commercenya, sistem enterprisenya, coding dan sebagainya. Dengan secara keseluruhan Ferry dan kedua rekannya benar – benar mengadalkan skill, tidak ada investor / perusahaan yang pada saat itu bantu. Mereka membuat programnya dari scratch, dan setelah 6 bulan baru mereka buka (public beta).

Mekanisme pembelian tiket di Traveloka dengan menggunakan e-payment.
Untuk mekanisme pembayarannya seperti pada umumnya, beliau sajikan fitur booking online lengkap dengan prosedur serta petunjuk buat para calon pembeli. Mulai dari persetujuan, entry data, serta validasi pembayaran, semua lengkap  disajikan dalam website tersebut. Hanya saja dalam pembayaran Traveloka berikan limit kepada para calon pembeli yang sudah menentukan pilihannya, untuk segera transfer dalam kurun waktu tertentu. Dan Traveloka sudah memastikan jika pembayaran menggunakan e-payment itu sangat aman dan efisien.

Tantangan menggunakan e-payment
Tantangannya sendiri terletak pada perubahan harga tiket pesawat yang terjadi antara satu hari ke hari yang lain. Artinya hari ini beli harganya sekian. Besok bisa jadi lebih mahal atau lebih murah. Oleh karena itu, dalam sistem Traveloka setiap pengunjung yang sudah setuju dengan tiket yang akan mereka beli. Traveloka berikan waktu untuk transaksi. Setelah proses transfer selesai, tim CSO Traveloka akan memverifikasibeberapa data mereka, seperti nama, tgl lahir, alamat, dan kode validasi, untuk kemudian pihak Traveloka lanjutkan transaksi ke maskapainya. Maksimal pembayaran dilakukan 30 menit setelah pengunjung sudah setuju dengan harga dan ketentuan yang berlaku karena jika lebih dari waktu yang ditentukan khawatir harga tiket sudah berubah.

Persentase Pengunjung Yang Jadi Transaksi.
Untuk Persentasenya 2 – 5% per hari. Untuk saat ini Traveloka sudah memiliki rata – rata pengunjung berada di kisaran 20 ribuan per hari. Itu bisa dicek di alexa.com.

Profit dan Data Spesifik Traveloka
Untuk saat ini data spesifik dari Traveloka tidak bisa di share. Tetapi,untuk profit, maskapai share profit ke Traveloka sebesar 5% dan itu sudah pasti.

Awal Mula menjalin kerjasama dengan Maskapai Lokal.
 Awal launching, sama sekali tidak ada maskapai yang bekerja sama dengan Traveloka. Traveloka hanya menjual seperti tangan ke dua saja atau reseller, tanpa ada komisi yang pihak maskapai berikan. Namun seiring dengan kemajuan traffic website Traveloka, maskapai – maskapai tersebut mulai melirik, kemudian akhirnya mereka bekerja sama dengan Traveloka, di mana setiap transaksi kita diberikan share profit sebesar 5%. Tentu saja,maskapai-maskapai tersebut dapat crowd nya.

Mekanisme Pemasaran Traveloka
Saat ini pemasaran Traveloka sudah ada di website,twitter,dapat download aplikasi traveloka di playstore atau app store dan sudah masuk iklan di televisi juga.

Perkembangan Traveloka Saat Ini.
Situs ini sudah diakses oleh lebih dari 150.000 kunjungan dan berhasil menjual puluhan ribu tiket setiap harinya. Traveloka berhasil unggul dan menjadi situs booking pesawat nomor satu di Indonesia dengan berbagai tawaran yang menarik. Diantaranya adalah memberikan pilihan harga tanpa membebankan biaya transasksi kepada konsumen, pelayanan 24 jam melalui email, telepon dan media sosial dan metode pembayaran yang beragam sehingga memudahkan customer. Fokus dari Traveloka saat ini adalah mempertahankan dan membesarkan bisnis agen perjalanan dengan membuat desain web semenarik mungkin sehingga lebih mudah dipahami oleh konsumen.

Daftar Pustaka:



NAMA        : AFIFFAH
KELAS       : 3EB10
NPM           : 20214398

Tidak ada komentar:

Posting Komentar